A.
Aliran Hinayana
Kata Hinayana
berasal dari bahasa Pali dan Sanskerta, terdiri dari Hina (kecil) dan Yana
(kendaraan). Penganut-penganut hinayana menitikberatkan meditasi untuk mencapai
penerangan sempurna sebagai jalan yang terpendek dalam menyelami dhamma dan
mencapai pembebasan atau Nibbana. Pokok ajaran aliran ini yaitu diantaranya:
1)
Segala
sesuatu bersifat fana, serta hanya berada untuk sesaat saja.
2)
Dharma-dharma
itu adalah kenyataan atau relasi yang pendek dan kecil.
3)
Tujuan
hidup adalah Nirwana, tempat kesadaran ditiadakan.
4)
Cita-cita
yang tertinggi adalah menjadi Arahat.
Dalam Hinayana,
terdapat sepuluh Paramita (kebajikan) yaitu:
·
Dana
·
Sila
·
Nekkhamma
·
Panna
·
Viriya
·
Kshanti
·
Sacca
·
Adhitthana
·
Metta
·
Upekkha
Kitab suci
Hinayana, yaitu:
1.
Vinaya
Pitaka, yaitu kitab yang berisi peraturan-peraturan Bhikkhu dan Bhikkhuni.
2.
Sutta
Pitaka, yaitu kumpulan khotbah atau ceramah Buddha Gotama.
3.
Abhidhamma
Pitaka, yaitu analisis pengajaran Buddha.
B.
Aliran Mahayana
Mahayana
berasal dari bahasa Pali, yaitu Maha yang berarti besar, dan Yana
yang berarti kendaraan. Ide maha merujuk pada tujuan religius seorang Buddha
yaitu menjadi Bodhisatwa Sammasambodhi. Aliran Mahayana yaitu aliran Hinayana
yang diperbarui dengan diberi pelajaran-pelajaran ekstra yang dipelopori oleh
Budhaghosa atau Asvaghosa. Dalam perjalanan sejarahnya, Mahayana telah
berkembang keluar dari negeri asalnya di India, Mahayana berkembang sampai ke
timur jauh dan menyebar ke seluruh Asia Timur. Negara yang menganut ajaran
Mahayana sekarang ini adalah:
1)
Nepal-Tibet-Mongolia
2)
Cina-Jepang-Korea
3)
Vietnam
4)
Indonesia
Pimpinan besar
Mahayana:
ª Nagarjuna, yaitu pimpinan Sangha yang ke-14. Beliau mendirikan
suatu perguruan mistik yang bernama Madhyamika.
ª Aryasangha, yaitu pimpinan Sangha pada abad ke-4 M. Beliau
mengajarkan Yogacara dan ajaran bahwa kesadaran adalah yang sejati.
ª Canti Deva, yaitu pimpinan Mahayana terakhir. Beliau mengarang
kitab Ciksasammucchaya dan Bodhicaryavatara.
Kitab Suci Mahayana,
diantaranya:
1.
Karandavyuha
2.
Sukhavatisvaha
3.
Saddharmapundarika
4.
Lankavahara
Sutra
5.
Avatamkara
Sutra
6.
Vujraccedhika
Sutra
Dalam Mahayana,
terdapat enam Paramita dan empat Paramita tambahan. Yaitu:
·
Dana
·
Cila
·
Ksanti
·
Virya
·
Dhyana
Paramita Tambahan:
·
Prajna
·
Upaya-kaucalya
·
Pranidhana
·
Bala
·
Jnana
Sekte-sekte
dalam Mahayana:
1)
Sekte
Madhyamikavada
2)
Sekte
Kebaktian
3)
Sekte
Bumi-Suci
4)
Sekte
Yogacara
5)
Sekte
Meditasi (Dhyana)
Adapun
Perbedaan Hinayana dan Mahayana :
No.
|
Hinayana
|
Mahayana
|
1.
|
Interpretasi
tentang kebudhaan bersifat historis dan etis
|
Interpretasi
tentang kebudhaan bersifat metafisik dan religius
|
2.
|
Konsep
tentang tanpa-aku bersifat analitis dan skolaistik
|
Konsep
tentang tanpa-aku bersifat intuitif
|
3.
|
Sudut pandang
keselamatan bersifat individualistik
|
Sudut pandang
keselamatan bersifat altruistis
|
4.
|
Cita-cita
tertinggi adalah Arahat
|
Cita-cita
tertinggi adalah Bodhisatwa
|
5.
|
Menitikberatkan
pada meditasi sebagai jalan pelepasan
|
Menitikberatkan
kebaktian kepada Triratna
|
6.
|
Tidak ada upacara-upacara
yang rumit
|
Banyak sekali
upacara keagamaan yang rumit
|
7.
|
Tidak ada
Bodhisatwa Mahasattva yang dipuja
|
Banyak sekali
Bodhisatwa Mahasattva yang dipuja
|
8.
|
Pemikirannya
lebih bersifat ortodoks
|
Pemikirannya
lebih bersifat progresif
|
9.
|
Menganut 10
Paramita
|
Menganut 6
Paramita dan 4 Paramita tambahan
|
10.
|
Triratna
menjadi perlindungan
|
Para Buddha,
anak-anak Buddha atau Bodhisatwa menjadi perlindungan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar